Berjuang dalam bisnis tentunya tidak bisa asal-asalan dan sederhana. Dibutuhkan bekal kemampuan bisnis yang cukup untuk melewatinya. Setidaknya dengan memiliki keterampilan pola pikir yang tepat ketika Anda memutuskan untuk menghadapi persaingan yang ketat di dunia bisnis.
Sebagai salah satu pemikir fiksi paling populer, Sherlock Holmes memiliki pendekatan sistematis dan metodis untuk mengelola pikiran dan pandangannya. Cara berpikir seperti ini cukup cocok diterapkan ketika seseorang ingin memasuki hingar bingar dunia bisnis dengan segala dinamikanya.
Ada 5 cara berpikir seperti Sherlock Holmes yang bisa kita teladani sebagai pengusaha atau partisipan sebagai pemangku kepentingan dalam sebuah organisasi bisnis, baik itu karyawan, direktur atau eksekutif senior lainnya.
Cara berpikir seperti ini akan banyak membantu kita dalam mengarungi segala permasalahan yang ada sekaligus menjadi dasar dalam membentuk solusi dari permasalahan yang muncul.
1. Bukan Sekadar Melihat, tapi Juga MengamatiKeterampilan ini akan membedakan antara orang yang peka terhadap suatu masalah dan mereka yang cenderung menerima begitu saja dan mereka yang baik-baik saja.
Melihat hanya akan menjelaskan bahwa ada sesuatu di bidang tertentu. Itu semuanya. Padahal, observasi memungkinkan kita untuk menjelaskan secara lebih luas tentang suatu situasi dan keadaan sesuatu.
Sebuah bisnis tidak hanya beroperasi tetapi juga harus berusaha untuk bangkit dan berkembang. Ini jelas membutuhkan beberapa strategi seperti usaha. Ini adalah usaha yang hanya akan berhasil jika dimulai dengan pengamatan.
2. Cek data dan fakta
Ada begitu banyak untuk dilihat dan bahkan lebih banyak untuk diamati. Namun, tidak semuanya layak untuk diamati. Terutama untuk dijadikan sebagai support point dalam pengelolaan suatu perusahaan.
Dalam hal ini, kita hanya perlu berpegang pada dua aspek penting ini untuk referensi. Khususnya data dan peristiwa. Informasi yang tidak didasarkan pada data yang solid dan bukti yang menjadi dasar keputusan harus dihindari.
Oleh karena itu, penting untuk merancang sistem pendukung yang dapat memberikan konfirmasi data dan kejadian tersebut secara teratur, efisien dan efektif. Tujuannya agar sebagai pebisnis kita memiliki dasar yang jelas dalam bergerak.
3. Mengajukan pertanyaan kritis
Bisakah kita menelan semua informasi berdasarkan data dan fakta ini? Jawabannya adalah tidak. Kita masih harus mengkritisi keadaan data dan juga peristiwa yang disajikan. Terutama ketika kita tidak mengumpulkan informasi itu sendiri.
Bagaimana caranya? Dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan penting tentang data dan fakta, kita dapat yakin bahwa informasi yang terkandung dalam data dan fakta tersebut benar-benar dapat diperhitungkan.
Tentu, kita semua pernah mendengar istilah "data sampah", bukan? Ini adalah sesuatu yang harus kita hindari melalui keterampilan mengajukan pertanyaan kritis tentang jenis informasi tertentu. Jadi setelah ini, kita akan benar-benar mendapatkan informasi yang berkualitas.
4. Metode eksperimen, tidak ada asumsi
Apakah cukup mengajukan pertanyaan penting untuk menentukan kualitas informasi? Ternyata belum. Kita perlu mengujinya, tetapi dalam skala yang relatif kecil. Kita dapat melakukan eksperimen sederhana tergantung pada jenis informasi yang tersedia.
Data dan fakta akan memiliki perilaku tertentu yang bila “dipaparkan” pada aspek lain, akan memberikan respon yang “unik”. Misalkan kita memiliki data berupa angka penjualan untuk beberapa daerah. Dan kami ingin mengetahui motif di balik angka-angka tersebut.
Oleh karena itu, kita perlu mengecek apakah data yang ada sudah masuk akal dan dapat diperhitungkan keabsahannya. Anda dapat melakukan ini dengan memeriksa data terhadap database tertentu.
Hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan kita bahwa pola yang ada sebenarnya adalah fakta dan bukan sekedar hipotesis. Pengalaman memperkuat keyakinan kita bahwa apa yang terjadi adalah apa adanya.
5. Melepaskan kekuatan imajinasi
Terkadang kita akan menemui jalan buntu dalam mencari solusi untuk masalah yang muncul. Dalam hal ini, poin paling krusial untuk menentukan keputusan akhir sangat dibutuhkan. Itulah kekuatan imajinasi.
Mengutip kata-kata bijak, yaitu, "imajinasi lebih berarti dari ilmu pasti" tampaknya berarti bahwa "kekakuan" dan "kepatuhan" kita terhadap data dapat menghentikannya. Kita melakukan perbuatan spektakuler.
Ada kalanya kita membutuhkan kekuatan imajinasi kita untuk memunculkan ide-ide kreatif yang bisa menjadi solusi dari permasalahan yang muncul. Imajinasi diperlukan untuk mencari jalan alternatif dari kemungkinan lain yang dirasa kurang memuaskan untuk dijadikan solusi.
Ebook tutorial bagaimana mendapatkan penghasilan dari internet dengan lebih 60 cara yang bisa kamu terapkan. Tidak banyak informasi diluar sana yang memberikan pelajaran tentang Cara Mendapatkan Uang dari Internet yang lengkap dan terstuktur, betul? Dapatkan informasinya di bawah ini:
Dapatkan hadiah saham hingga Rp 50 Jt. Gunakan kode: fauztr6t
0 Komentar